APA ITU JOB ANALYSIS
Job Analysis ( analisis jabatan/pekerjaan) adalah sesuatu kegiatan pengumpulan informasi ataupun data yang menyangkut tentang jabatan atau pekerjaan untuk menetapkan uraian jabatan pekerjaan dan persyaratan jabatan atau suatu pekerjaan.
Siapakah yang terlibat dalam proses job analysis? dalam proses analysis
ini minimal melibatkan job analyst, supervisor dan job holder. Tetapi
dalam beberapa metoda lainnya, job analysis dapat melihatkan banyak
pihak seperti job analyst, atasan, rekan kerja, internal customer,
bawahan dan job hoder itu sendiri ya mirip-mirip metoda 360 degree.
Kegiatan job analysis : Job Description (Uraian Jabatan/apa pekerjaannya) dan Job Specification (Spesifikasi/persyaratan/siapa yang bekerja).
JOB DESCRIPTION : uraian yang menggambarkan bagaimana pekerjaan atau jabatan seseorang yang menjalani, bagaimana wewenangnya, tanggung jawab yang harus dilaksanakan, hubungannya dengan jabatan atau pekerjaan lain dan resiko jabatan atau resiko dari pekerjaan tersebut.
Deskripsi jabatan/pekerjaan meliputi :
1. Identifikasi jabatan
2. Rincian tugasyang harus dilaksanakan
3. Kondisi sekitar lingkungan kerja
4. Bahan, alat maupun mesin yang dipergunakan.
5. Ringkasan jabatan
JOB SPECIFICATION : uraian tentang persyaratan yang harus di miliki atau yang diperlukan untuk seseorang yang yang akan mengemban atau melaksanakan perkerjaan atau menerima jabatan tersebut.
Spesifikasi jabatan sebagai berikut :
1. Identifikasi jabatan seperti Nama, Kode, Bagian
2. Persyaratan jabatan seperti riwayat pendidikan, pengalaman yang diperlukan, syarat fisik, jenis kelamin, usia, kewarganegaraan, status kemampuan dsb.
TUJUAN JOB ANALYSIS
Terdapat dua tujuan dari proses kegiatan job analysis atau analisis jabatan/pekerjaan, yaitu :
1. Untuk menyusun spesifikasi atau persyaratan jabata/pekerjaan (Job Specification) dan juga menguraikan jabatan/pekerjaan (Job Description)
2. Menjadi dasar untuk melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
MANFAAT JOB ANALYSIS
Adapun manfaat dari analisis jabatan, yaitu :
1. Menetapkan dasar rasional penggajian ataupun pengupahan yang lebih objektif.
2. Menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan diskriminasi karyawan.
3. Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia di waktu yang akan datang sebagai proses perencanaan
4. Menentukanlamaran dengan lowongan pekerjaan yang tersedia.
5. Menentukan dasar dan kebutuhan diselenggarakannya latihan untuk karyawan baru maupun lama.
6. Menentukan pola sistem pengembangan karir karyawan yang tepat dan menyeluruh
7. Memperbaiki alur kerja
8. Penataan jabatan dan pengembangan organisasi.